Ada rahasia di balik daun dan embun yang jatuh cinta. sedang kita
asyik menduga: perihal musim gugur dan kesedihan sesudahnya. Maka dalam sajak
ini, kutetaskan duka yang cantik untukmu; segala sesuatu yang belum pernah,
diteteskan airmatamu.
“Bercerminlah di bening airmata,
kekasihku: sebab kau tak pernah tahu, kebahagiaan di matamu hanya cermin lain
yang menipu..” selembar
sajakmu berbisik.
Sejak itulah, aku suka menangis sepertimu, seperti sajak-sajakmu..
dulu, kalimat ini ribuan kali kudengar, kala aku menangis. kaukatakan: "aku mencintaimu, setabah sajak mencintai
setiap kesedihan". Kau juga pernah bilang padaku, “airmata, kekasih; adalah guru terbaik, untuk belajar menjatuhkan
sakit, dan membebaskan pedih..”
Dan sampai sekarang, aku sering menangis. Aku jatuh cinta pada
sebuah kesedihan. Bahkan bila aku harus hidup pada kesedihan, kau selalu bilang
padaku. “cintaku; kecup aku dengan
seluruh airmatamu, sebab kebahagiaan tak lebih dari itu.”
0 comments:
Dí lo que piensas...