Di
luar hujan, tidak deras namun lama.
sebuah
kehilangan mengembun pada jendela kaca.
di
sini, kulihat tanganmu, melambai dalam pigura.
Saat-saat
hujan seperti ini, ingin rasanya aku keluar rumah,
dan
melihat hujan rintik-rintik itu rebah dengan tenang,
sambil
memandang langit, seperti menulis sebuah epitaf:
tentang
segala yang hendak dikenang.
Kulihat
hujan mulai rebah ke tanah,
betapa
mesra: lalu tumbuh anak-anak rindu, yang lucu,
dari
ingatanku -- dari ingatanmu.
0 comments:
Dí lo que piensas...