Kepada Puisi

Kepada puisi; aku merasakan segala yang damai, 
sekaligus pemberontakan-pemberontakan
 yang tak mengenal usai.


Pada tungku puisi, cinta adalah api 
bagi jiwa yang dipadamkan sepi. 
tapi pada abunya, cinta menjadi arif dan berserah diri.


Aku ingin hidup seperti puisi, 
hidup yang tak mengajariku menjadi kaya, 
tetapi tak pernah membuatku menjadi miskin.


Aku ingin hidup seperti puisi, 
sebebas burung, yang takpernah meneriakkan sepi. 
hidup sedamai puisi, bahkan saat kata-kata tak dibutuhkan lagi.


Saat aku bersedih, pada puisi yang bijaksana: 
aku merasakan keteguhan hati seorang ayah, 
yang tengah mengajariku tabah menerima duka.


Kepada puisi yang telah menemukanku: 
aku hanyalah kata, 
maka aku ingin hidup lebih lama.

0 comments:

Dí lo que piensas...